Ketua Matakin Jatim : Jadikan Tahun Baru Imlek Untuk Meningkatkan Toleransi Antar Umat Beragama

    Ketua Matakin Jatim : Jadikan Tahun Baru Imlek Untuk Meningkatkan Toleransi Antar Umat Beragama

    SURABAYA - Klenteng-klenteng dan TITD mulai bersiap menyambut datangnya Tahun Kelinci Air dimulai dari ritual membersihkan patung dewa dan area klenteng maupun pemasangan pernak-pernik Imlek bernuansa merah.

    Sejak pagi terlihat kesibukan pengurus Klenteng Pak Kik Bio Jagalan Surabaya membersihkan area klenteng dan altar persembahyangan. 

    Dr. Ongky Setyo Kuncoro yang juga menjabat sebagai Ketua MATAKIN Prov. Jatim mengatakan dalam menyambut tahun baru Imlek 2574 Konzili pihaknya melakukan ritual pembersihan patung dewa dan area klenteng.

    “Agar pada saat momen pergantian tahun dapat digunakan dengan nyaman dan hikmat oleh para jemaat" terang Dr. Ongky Setyo Kuncoro, Kamis (19/1).

    Ia juga berharap dalam merayakan Tahun Baru Imlek 2574 ini seluruh umat Khonghucu  yang ada di Jawa Timur tetap menjaga ketertiban, kerukunan dan toleransi antar umat beragama.

    Dan yang terpenting lanjut Dr. Ongky bagaimana umat Khonghucu ini dapat menjalankan ibadah dengan sederhana mengingat saat ini dalam kondisi bayang-bayang resesi dan yang lebih penting tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

    “Jadikan Tahun Baru Imlek ini untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama, ”tutur Dr. Ongky
     
    Senada dengan hal tersebut  Liem Tiong Yang Pengurus Klenteng Ba De Miao Royal Residence Lakarsantri Surabaya menyampaikan momen tahun baru Imlek ini diharapkan dapat saling menjaga kerukunan antar umat beragama dan toleransi sehingga dapat tercapai kedamaian khususnya Kota Surabaya umumnya Jawa Timur.

    "Dalam perayaan tahun baru Imlek yang paling utama adalah berkumpul dengan keluarga dan dilanjutkan kegiatan peribadahan kepada leluhur, kepada Nabi/Shenming, kepada bumi dan kepada Tian Yang Maha Esa".

    Klenteng Ba De Miao merupakan salah satu dari 6 tempat ibadah agama lainnya yang berdiri saling berdampingan sebagai wujud spirit toleransi antar umat beragama di Kota Surabaya. 

    Bangunan 2 lantai tersebut berjejer rapi dengan Gereja GKI (Kristen), Pura Sakti Raden Wijaya (Hindu), Kapel Santo Yustinus (Katholik), Wihara Buddhayana (Budha) dan Masjid Al Muhajirin (Islam).

    "Dalam kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2574 Konzili / Tahun Kelinci Air semoga Tuhan YME memberkati kita semua, sancai" tambah pria yang juga pengurus MAKIN Kota Surabaya. (*)

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Babinsa Koramil 0816/14 Taman rehap Makoramil.

    Artikel Berikutnya

    Kapolda Jatim Pimpin Upacara Serah Terima...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan

    Ikuti Kami