LUMAJANG, - Wilayah Korem 083/Bdj tepatnya di Kabupaten Lumajang telah dilaksanakan kunjungan kerja Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si (Gubernur Jatim) dalam rangka meninjau langsung Dampak Bencana Banjir lahar dingin Gunung Semeru dan longsor, Minggu (9/7/2023).
Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si beserta rombongan tiba di Balai Desa Jarit Kec Candipuro Kab. Lumajang, dengan melaksanakan komunikasi dengan anak-anak pengungsi, Memberikan motivasi kepada anak-anak pengungsi, Melaksanakan dialog bersama para pengungsi, Menyerahkan bantuan atau santunan kepada setiap pengungsi /ahli waris dan Meninjau lokasi dapur umum.
Selanjutnya Gubernur Jatim (Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si) beserta rombongan menuju Jembatan Kaliregoyo di Dusun Bondeli Desa Sumberwuluh untuk meninjau jembatan gantung kali Regoyo dan meninjau tanggul Kaliregoyo.
Gubernur Jatim (Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si) menyapaikan, bahwa Pemprov Jatim sudah mengadakan rapat Koordinasi untuk mensingkronisasikan rencana perbaikan kembali jembatan yang terputus dan Perbaikan akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan tidak perlu lagi menunggu tanggap darurat yang sudah diberlakukan, Tujuan untuk memperbaiki dan mempercepat jembatan agar Warga menunggu lama dan terganggunya aktifitas akibat jembatan yang rusak, * tuturnya.
Gubernur Jawa Timur (Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si) beserta rombongan tiba di Jembatan penghubung antara Desa Tumpeng dan Desa Klopo Sawit Kec. Candipuro untuk menerima penjelasan tentang Penyulangan Listrik Pronojiwo terkait dengan proses perbaikan jaringan listrik di beberapa titik oleh Petugas BSS PT. PLN Persero.
Dengan di lanjutkan Peninjauan Jembatan penghubung antara Desa Tumpeng dan Desa Klopo Sawit Kec. Candipuro yang patah akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Baca juga:
Danramil 06 Kenjeran Hadiri Kegiatan PPAD
|
Dilokasi Gubernur Jatim menyampaikan, Pemprov Jatim sudah melaksanakan koordinasi dengan PUPR dan Bupati Lumajang untuk melakukan percepatan pembangunan sarana infrastruktur khususnya jembatan jembatan penghubung yang rusak akibat diterjang banjir lahar dingin, " ujarnya.
Lebih lanjut, Pemprov Jatim dalam pengerjaan infrastruktur tersebut maksimal dalam kurun waktu 2 bulan harus selesai, kami mohon dukungan dan doa dari warga semoga dalam pengerjaannya berjalan dengan lancar dan Kami sudah melakukan pemetaan wilayah termasuk daerah daerah yang terisolir akibat bencana alam, sehingga kita akan melakukan langkah langkah dan upaya percepatan penanganan sehingga aktifitas warga bisa kembali normal, " jelasnya. (Penrem 083/Bdj)